Wonosobo – Sejumlah kesenjangan gender sering terjadi dalam berbagai dimensi pembangunan. Untuk itu, mengatasi hal tersebut, pemerintah daerah menggelar Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrembang) Perempuan. Musrembang perempuan adalah usaha pemerintah untuk menemukan dan mengenali permasalahan gender yang terjadi di masyarakat.
Istiqomah, Ketua Sekolah Perempuan Sindoro Indah, Wonosobo ikut berpartisipasi adalam agenda Musrembang Perempuan Kabupaten Wonosobo. Dalam agenda tersebut, perempuan yang akrab disapa Isti tersebut ada dua hal menjadi yang menjadi fokusnya dalam musrembang, bantuan alat disabilitas dan pengembangan Badan Usaha Milik Desa (BUMdes).
”Untuk bantuan alat disabilitas yang perlu prioritaskan adalah perempuan dan anak. Sedangkan pengembangan BUMDes, dengan BUMDes menyasar kepada perempuan dapat meningkatkan produktivitas dan inovasi,” ucap Isti yang berbicara dengan sangat percaya diri.
Dua hal tersebut menjadi upayanya untuk melakukan affirmative action kepada perempuan lainnya. Memprioritaskan alat bantu disabilitas berarti memastikan bahwa perempuan dan anak-anak penyandang disabilitas mendapatkan akses yang memadai terhadap alat bantu yang mereka butuhkan, seperti kursi roda, alat bantu dengar, dan perangkat mobilitas lainnya.
Dengan memprioritaskan alat bantu ini, diharapkan perempuan dan anak-anak penyandang disabilitas dapat memiliki kualitas hidup yang lebih baik dan akses yang lebih besar terhadap kesempatan pendidikan, pekerjaan, dan kehidupan sosial. ”Forum-forum seperti itu menjadi waktu untuk kita melakukan affirmative action untuk perempuan,” tegasnya.
Diungkap olehnya, hal tersebut menjadi refleksi bersama bersama, jika kebutuhan perempuan bisa dilihat dan disuarakan oleh perempuan. Jika bukan dari suara perempuan, prioritas bantuan alat disabilitas akan kembali diberikan kepada kelompok laki-laki lagi.
Musrembang Perempuan Kabupaten Wonosobo dibuka untuk umum oleh pemerintah. Pemerintah Wonosobo membuka pendaftaran bagi yang ingin mengikuti agenda tersebut. Namun, pemerintah juga melakukan seleksi. Dirinya merasa beruntung bisa mengikuti agenda tersebut.
Selain itu, sebelum mengikuti Musrembang Perempuan Kabupaten Wonosobo, dirinya bersama anggota Sekolah Perempuan lainnya merumuskan sejumlah masukan yang Pemerintah Wonosobo. Sehingga, apa yang dibawa merupakan kebutuhan yang ada di masyarakat. Sebelumnya, Sekolah Perempuan Sindoro Indah juga terlibat dalam musrembang Desa Gemblengan.
Masukan penting yang dilakukan oleh SP Sindoro Indah adanya budget untuk kejar paket B dan C. Sejak 2017 SP Sindoro melakukan advokasi di desa untuk digelarnya kejar paket B dan C bagi masyarakat. Kerja Paket B dan C memberikan akses pekerjaan bagi perempuan. Karena keluhan awal mereka yg mau cari kerja tidak mempunyai ijazah.
”Dampaknya sangat terasa bagi perempuan saat ini. Kami masih berupaya agar hal tersebut bisa terus berlanjut di tahun-tahun berikutnya,” pungkasnya.