Nusa Tenggara Barat – AMAN Indonesia mengapresiasi kerja-kerja La Rimpu untuk membuat Rancangan Aksi Daerah (RAD) Penanggulangan Ekstremisme PE di Nusa Tenggara Barat (NTB). Hal tersebut disampaikan langsung oleh Direktur AMAN Indonesia.
”Kami sangat berapresiasi terkait dengan La Rimpu yang sudah menunjukan kemanfaatannya terhadap masyarakat umum dan pemerintah,” ungkapnya dalam agenda validasi RAD PE di Lombok, Kamis (27 Oktober 2022).
Dalam kesempatan tersebut, dirinya juga mengapresiasi kerja Kesatuan Bangsa dan Politik dalam Negeri (kesbangpoldagri) yang memiliki tanggungjawab dalam ini. Dalam isu pencegahan dan penggulangan ekstremisme yang mengarah kepada terorisme menjadi focus isu dari kesbangpoldagri.
Saat ini, dirinya menjelaskan jika AMAN Indonesia memberikan perhatian penuh terkait dengan upaya di seluruh Indonesia yang telah terjadi terorisme. Terutama daerah-daerah yang belum menjalankan Rancangan Aksi Nasional Penanggulangan Ekstremisme (RAN PE) guna mencegah adanya kejadian terorisme. Sebab, pencegahan bukan hanya upaya dari anggota sipil.
”Di Indonesia, terdapat pergeseran yang signifikan terkait aksi terorisme. Hadirnya internet dan media sosial adalah sebagai jalan untuk perempuan andil dalam ruang-ruang yang ideologis. Sebagai jihat atau perang yang menjadi tanggung jawab,” terangnya.
Derajat jihad yang dilekatkan terhadap perempuan di anggap lebih rendah di sosial. Sekarang jihad secara individu atau kelompok tidak masalah asalkan jihad ini bernilai manfaat. Yang membuat perempuan maju. Dengan adanya isu-isu ekstremisme kekerasan, kesbangpol di daerah menjadi sektor penting dalam penangulangan isu ini.
”Meskipun di NTB belum ada koran teror atau bom, tapi perlu di cek juga terkait dengan orang NTB yang mungkin melakukan di luar dari wilayahnya. Di dalam konflik sosial yang dipulihkan adalah masyarakat sosial dan anak anak, akan tetapi korban juga harus di pulihkan,” pungkasnya.