Forum Pemuda untuk Perdamaian dan Keamanan
“Youth4Peace: Partisipasi Bermakna Pemuda dalam Pencegahan Ekstremisme Berbasis Kekerasan di Indonesia”
Virtual, 27 Januari 2022
- Latar Belakang
Dunia Internasional telah mengakui pentingnya partisipasi bermakna pemuda[1] dalam proses perdamaian, resolusi konflik dan pencegahan ekstremisme berbasis kekerasan dengan diadopsinya Resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) 2250 tentang Pemuda, Perdamaian dan Keamanan/ Youth, Peace and Security (YPS) pada Desember 2015. Resolusi tersebut bertumpu pada 5 pilar peran penting pemuda dalam mewujudkan perdamaian, keamanan dan pencegahan ekstremisme kekerasan yaitu 1) partisipasi, 2) perlindungan, 3) pencegahan, 4) kemitraan dan 5) pemisahan (disengagement) dan reintegrasi. Mandat implementasi agenda YPS ditegaskan kembali oleh DK PBB dengan diadopsinya resolusi 2419 (2018) dan resolusi 2535 (2020) yang mana meminta Sekretaris Jenderal PBB untuk membuat laporan kemajuan implementasi resolusi 2250 per dua tahun. Ketiga resolusi tersebut juga menjadi dorongan untuk tiap negara anggota PBB, lembaga pemerintah maupun masyarakat sipil untuk bekerja dengan dan untuk pemuda khususnya dalam pembangunan perdamaian, resolusi konflik dan pencegahan ekstremisme.
Pemuda dan khususnya perempuan muda termasuk kelompok rentan terhadap konflik dan ekstremisme. Tantangan dan ancaman konflik dan ekstremisme berbasis kekerasan yang dihadapi pemuda juga harus mendapat perhatian serius. Meskipun demikian, paradigma hitam putih dalam melihat pemuda hanya sebagai pelaku dan korban harus bergeser. Adanya temuan Independent Progress Study on Youth, Peace and Security (2018)[2] yang menyatakan bahwa pemuda cenderung lebih resilien dan damai. Ada keterkaitan kuat antara pelibatan penuh dan bermakna pemuda dengan terciptanya perdamaian yang berkelanjutan, sehingga pemuda dengan beragam inisiatifnya untuk membuat perubahan harus didukung. Pemuda adalah agen perdamaian dan agen perubahan.
Di Indonesia, tidak dipungkiri masih terdapat potensi konflik dan ancaman ekstremisme berbasis kekerasan yang menyasar kelompok pemuda. Di tahun 2021, terjadi tindak terorisme/ekstremisme seperti peledakan bom, maupun penyerangan
kelompok minoritas yang menunjukkan adanya keterlibatan pemuda dalam aksi kekerasan. Namun, di sisi lain, pemuda Indonesia menunjukkan peran aktif sebagai agen perdamaian dengan bergerak baik secara individu maupun komunitas dalam pemberdayaan kaum muda, pembangunan perdamaian dan pencegahan ekstremisme. Misalnya, inisiatif para perwakilan komunitas pemuda menghimpun diri membentuk Koalisi Anak Muda untuk Indonesia Damai (KAMI DAMAI), sebuah jaringan komunitas yang dipimpin pemuda yang fokus mengawal implementasi agenda pemuda, perdamaian dan keamanan (YPS) di Indonesia. Kerja-kerja baik yang dilakukan oleh pemuda harus mendapat lebih banyak perhatian dan dukungan dari semua pihak, baik pemangku kebijakan serta masyarakat sipil di Indonesia.
Selanjutnya dari sisi Pemerintah Indonesia, terbitnya Perpres No. 7 Tahun 2021 tentang Rencana Aksi Nasional Pencegahan dan Penanganan Ekstremisme Berbasis Kekerasan yang Mengarah Pada Terorisme (RAN PE) Tahun 2020-2024 adalah bentuk komitmen kerja sama antar lembaga pemerintah dalam upaya pencegahan dan penanganan ekstemisme yang juga membuka ruang partisipasi masyarakat sipil termasuk pemuda.
AMAN Indonesia adalah organisasi gerakan yang bertumpu pada empat pilar gerakan, salah satunya adalah pilar advokasi kebijakan berbasis perdamaian dan gender. AMAN Indonesia fokus pada kerja-kerja advokasi berkaitan dengan agenda women, peace and security (WPS) dengan mengawal implementasi Rencana Aksi Nasional Perlindungan dan Pemberdayaan Perempuan dan Anak dalam Konflik Sosial (RAN P3AKS); dan agenda youth, peace and security (YPS) dengan memberi dukungan pada simpul-simpul gerakan pemuda yaitu Peace Leader Indonesia, komunitas anak muda lintas iman dan Girl Ambassadors for Peace, komunitas perempuan muda untuk perdamaian dan keadilan gender. AMAN Indonesia berkomitmen mendukung agenda global dan mendorong proses perdamaian dan keamanan yang lebih inklusif.
AMAN Indonesia didukung oleh UN WOMEN Indonesia, akan menyelenggarakan Forum Pemuda untuk Perdamaian dan Keamanan 2022. Forum konsolidasi pemuda, serta forum komunikasi antara pemangku kebijakan, masyarakat sipil dan pemuda untuk bekerjasama dalam upaya pencegahan ekstremisme berbasis kekerasan di Indonesia.
- Tujuan
- Memfasilitasi ruang pertukaran antara aktivis muda terkait perkembangan terkini agenda youth, peace and security atau pemuda, perdamaian dan keamanan (YPS) dan pencegahan ekstremisme berbasis kekerasan di Indonesia.
- Membuka pembicaraan terkait upaya dan strategi memperkuat jaringan pemuda melalui konsolidasi pengetahuan dan pengalaman terbaik komunitas pemuda yang bergerak pada isu perdamaian, keamanan dan pencegahan ekstremisme berbasis kekerasan.
- Memformulasikan kertas kebijakan (policy paper) untuk penguatan partisipasi bermakna pemuda khususnya perempuan muda terkait agenda perdamaian dan keamanan serta pencegahan ekstremisme berbasis kekerasan sesuai dengan program dan kebijakan RAN PE.
- Hasil yang Ingin Dicapai
- Adanya pertukaran informasi terkait perkembangan terkini agenda youth, peace and security atau pemuda, perdamaian dan keamanan (YPS) dan pencegahan ekstremisme berbasis kekerasan di Indonesia.
- Dokumen strategi memperkuat jaringan pemuda melalui konsolidasi pengetahuan dan pengalaman terbaik komunitas pemuda yang bergerak pada isu perdamaian, keamanan dan pencegahan ekstremisme berbasis kekerasan.
- Rancangan kertas kebijakan (policy paper) untuk penguatan partisipasi bermakna pemuda khususnya perempuan muda terkait agenda perdamaian dan keamanan serta pencegahan ekstremisme berbasis kekerasan sesuai dengan program dan kebijakan RAN PE.
- Waktu dan Tempat
Kegiatan akan dilaksanakan pada
Hari, Tanggal : Kamis, 27 Januari 2022
Waktu : 09.00-15.30 WIB
Tempat : Zoom Meeting
- Peserta
Forum ini akan diikuti oleh 100 orang pemuda terpilih, baik individu maupun perwakilan organisasi/komunitas pemuda yang bergerak pada isu pencegahan ekstremisme kekerasan (P/CVE), gender equality, pembangunan perdamaian dan transformasi konflik, serta perempuan perdamaian dan keamanan (WPS).
Pendaftaran dapat melalui tautan berikut https://bit.ly/IFYPS-2022. Hanya 100 peserta terpilih akan mendapatkan undangan dan tautan Zoom melalui email.
- Agenda Kegiatan
- Penutup
Demikian term of reference ini dibuat untuk memberikan gambaran pelaksanaan acara.
- Narahubung: Neny Adamuka 082337120199 , programassistant@amanindonesia.org
[1] Pemuda adalah orang yang masih berusia muda (baik laki-laki maupun perempuan), KBBI Kemendikbud
[2] The Missing Peace, Independent Progress Study on Youth Peace and Security. (2018). Diakses melalui https://www.youth4peace.info/ProgressStudy
ingin belajar