Jakarta – Di tengah hiruk-pikuk kehidupan pesisir Jember, sebuah komunitas perempuan bernama Sekolah Perempuan Puger Kreatif (SPPK) hadir sebagai oase pemberdayaan. Mereka tidak hanya berjuang untuk meningkatkan kualitas hidup mereka sendiri, tetapi juga masyarakat sekitar. Pada bulan Juli lalu, SPPK berhasil membangun legitimasi dan jaringan kerjasama yang kuat dengan pemerintah setempat dengan dua kegiatan.
Agenda pertama adalah advokasi kebijakan publik. SPPK tidak tinggal diam melihat permasalahan yang dihadapi masyarakat nelayan. Mereka aktif memberikan masukan kepada pemerintah terkait perbaikan tata kelola dan penyediaan fasilitas untuk pengembangan ekonomi masyarakat pesisir. Suara mereka didengar, usulan mereka diperhatikan. Pembangunan pabrik es dan peningkatan pengelolaan tempat pelelangan ikan menjadi bukti nyata dari perjuangan mereka.
Agenda kedua adalah sosialisasi pencegahan pernikahan anak. SPPK menyadari bahwa pendidikan adalah kunci untuk memutus rantai kemiskinan dan meningkatkan kualitas hidup. Mereka tidak ingin anak-anak perempuan di pesisir Jember harus menikah di usia muda dan kehilangan kesempatan untuk mengenyam pendidikan. Melalui sosialisasi ke sekolah-sekolah dan kelompok masyarakat, SPPK berupaya meningkatkan kesadaran tentang dampak negatif pernikahan anak dan pentingnya pendidikan bagi masa depan anak-anak.
Menurut Ketua Sekolah Perempuan Puger Kreatif Noor Nabaiyah, hal ini tidak hanya memberikan dukungan formal bagi program, tetapi juga membuka peluang untuk pengembangan lebih lanjut, termasuk dalam aspek ekonomi dan pemberdayaan masyarakat yang lebih luas.
”Alhamdulillah SPPK telah mendapatkan pengakuan dan telah melakukan kolaborasi dengan masyarakat sipil atau pemerintah,” terangnya kepada tim media AMAN Indonesia melalui sambungan telepon, belum lama ini,
Dengan mendapatkan pengakuan, baik dari pemerintah atau masyarakat sipil lainnya, kondisi tersebyt memudahkan SPPK melakukan kolaborasi dalam melaksanakan program-program mereka. Ke depannya, SPPK berencana untuk terus memperluas jangkauan kegiatan mereka dan meningkatkan dampak positif bagi masyarakat di Puger. SPPK juga aktif dalam isu sosial, seperti pencegahan pernikahan anak dan stunting.
”Beberapa kegiatan adalah bekerja sama dengan berbagai pihak, termasuk PKK, puskesmas, desa dan lainnya , untuk mengumpulkan data dan melakukan sosialisasi ke sekolah-sekolah dan masyarakat,” pungkasnya.