Ketika Mahasiswa Magang Bertemu Anggota SP Gunung Bunder

Bogor – Sejak Mei 2023, lalu, The Asian Muslim Action Network (AMAN) Indonesia menerima enam mahasiswa magang yang berasal dari Universitas Indonesia dan Univesitas Islam Negeri (UIN) Jakarta. Tercatat, terdapar lima orang mahasiswi dari UIN Syarif Hidayatulah dan satu orang Mahasiswi dari Universitas Indonesia telah bergabung dengan kami dalam program magang ini.

Selama empat bulan, mahasiswa magang dibagi ke dalam dua tim. Tim pertama akan fokus mengabadikan praktek-praktek baik kepemimpinan perempuan yang menginspirasi di Sekolah Perempuan (SP) Gunung Bunder, Bogor. Kemudian, tim kedua akan fokus pada penguatan program pencegahan dan penanganan kekerasan seksual di Kelurahan Pondok Bambu, Jakarta Timur.

Tim pertama yang akan bertugas di Bogor yaitu Khalida Rahmania, Isti Komariah dan Alifia Fajriani. Bersama dengan dua orang staf AMAN Indonesia, yaitu Nita Nurdiani dan Neny Adamuka, ketiganya telah bertemu dengan ketua SP Gunung Bunder 2, Cucum, dan sejumlah anggota SP lainnya, Kamis (20 Juli 2023). Pertemuan tersebut menjadi momentum untuk mengaktifkan kembali SP Gunung Bunder 2. Sebab, selama pandemi covid-19, kegiatan kelas regular sempat terhenti.

Pertemuan dimulai sejak pukul 12.00 WIB. Dimulai dengan perbincangan dengan Ketua SP Gunung Bunder, Cucum. Dirinya menceritakan sejumlah kendala yang dihadapi ketika masa pandemi. Serta menceritakan perkembangan-perkembangan yang telah dilakukan dilakukan oleh anggota SP.

”Walaupun, kegiatan SP terhenti, anggota SP tetap aktif melalui Kampung Ramah Lingkungan (KRL) dengan masukan untuk pelibatan perempuan dan pencegahan kekerasan di lingkungan sekolah,” terangnya.

Selain itu, sejumlah anggota SP sangat senang, ketika pertemuan sekolah perempuan akan digelar dikembali. Salah satunya, Neneng (45) yang melihat jika SP menjadi ruang interaksi dan berkembang dirinya. ”Saya senang, SP kembali memulai kegiatan. Bisa sekolah lagi dan makan bareng lagi. Saya menunggu sekali kegiatan SP,” ungkapnya.

Salah satu mahasiswa magang, Alifia Fajriani sangat terkesan dengan pertemuan dengan anggota SP. Dirinya, tidak menyangka jika para ibu rumah tangga bisa menggerakan kampung.

”Seru bisa bertemu langsung dengan Sekolah Perempuan Gunung Bunder. Ternyata, anggota sekolah perempuan mengusai public speaking yang baik.  Ibu-ibu (anggota SP) cukup kreatif untuk membuat pot untuk akuarium yang membantu ekonomi keluarga,” pungkasnya.

Program magang ini menempa skill dalam isu-isu penting seperti peacebuilding dan pemberdayaan perempuan. Saat ini, AMAN Indonesia membuka pintu lebar bagi generasi muda yang penuh semangat dan keinginan untuk berkontribusi pada perubahan positif.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published.