Mendorong Kepemimpinan Perempuan, Dusun Gletuk Akan Buka Sekolah Perempuan

Resolusi 1325 menjadi salah satu kebijakan yang dapat mendorong inklusivitas perempuan dalam proses pembuatan kebijakan dan intervensi kerja perdamaian. AMAN Indonesia telah melakukan kerja-kerja tersebut bersama dengan Sekolah Perempuan Perdamaian yang berada di akar rumput. Sekolah perempuan menjadi ruang untuk mempercepat proses penempaan skill kepemimpinan perempuan di akar rumput. Selain itu, Sekolah Perempuan Perdamaian menjadi … Continued

Pembukaan Kelas Perdana Sekolah Perempuan Erowai Mampende

Roswin Wuri, Presidium Persatuan Sekolah Perempuan Perdamaian (PSPP) membuka kelas perdana Sekolah perempuan Erowai Mampende, Mayakeli, Pamona Pusalemba, Poso, Sulawesi Tengah pada pertengahan Juni lalu (19/06). Kehadiran kelas Erowai Mampende ini sebagai ekspansi aksi afirmatif dalam mewujudkan kepemimpinan perempuan yang berperspektif gender dan perdamaian. Menurut Wuri, nama “Erowai Mampende” diambil dari bahasa Mori yang berarti … Continued

Sekolah Perempuan sebagai Lokomotif Transformasi

Selain menjadi kelompok rentan dan korban, perempuan juga memiliki genuinitas sebagai agen perdamaian. Dari pengalaman lapangan kami, program Sekolah Perempuan untuk Perdamaian di 7 provinsi mampu mendorong lahirnya perempuan pemimpin baru yang memiliki inisiatif membangun ketahanan komunitas dari radikalisme dan kekerasan berbasis agama dan gender. Meminjam model transformasi konflik oleh John Paul Laderach, dengan meletakkan … Continued

Transformasi Perempuan Melalui Sekolah Perdamaian: Kisah Kesadaran dan Partisipasi di Tasikmalaya

Sejak 2015, The Asian Muslim Action Network (AMAN) Indonesia menginisiasi terbentuknya Sekolah Perempuan Perdamaian di Tasikmalaya. Inisiasi Sekolah Perempuan didasarkan pada kesadaran akan adanya hambatan yang dialami perempuan untuk mengakses layanan. Hal tersebut disebabkan persoalan struktur dan budaya patriarki. Seperti pembatasan pendidikan perempuan, diskriminasi, ketidakadilan gender, kekerasan berbasis agama, konflik sosial, dan beban domestik perempuan. … Continued

Pernyataan Bersama Jaringan WPS Indonesia Merespon “Penangkapan Perempuan Paska Demonstrasi tanggal 25 Agustus-11 September 2025”

Organisasi masyarakat sipil yang tergabung dalam Jaringan WPS Indonesia menegaskan dukungannya terhadap pernyataan sikap Komisi Nasional Anti Kekerasan terhadap Perempuan (Komnas Perempuan) mengenai perlindungan hak konstitusional warga dalam menyampaikan pendapat, ekspresi, dan kritik secara damai dan konstitusional. Pernyataan sikap Komnas Perempuan merupakan respons penting terhadap kekerasan dan pelanggaran hak asasi manusia yang terjadi selama aksi … Continued

Dari Korban Hingga Agen Perubahan: Perempuan dalam Dinamika Sejarah Indonesia

Batalnya peluncuran buku sejarah nasional yang direncanakan pada momentum Hari Ulang Tahun ke-80 Indonesia menjadi perbincangan kembali. Buku yang direncanakan berjumlah sepuluh jilid ini merupakan proyek penulisan ulang sejarah. Sebuah proyek yang diprakarsai oleh pemerintah melalui Kementerian Kebudayaan. Kelak buku tersebut sebagai ”buku babon” sejarah resmi yang menjadi rujukan di sekolah-sekolah.  Tentu ada alasan mengapa … Continued

14.000+ Kasus Kekerasan di 2025, Sudahkah Perempuan Indonesia Merdeka?

Perempuan Indonesia mungkin sudah cukup merdeka dengan berdaya. Hadir di ruang publik, menjadi pemimpin perusahaan, duduk di kursi parlemen, hingga menjadi pencetak sejarah di bidang-bidang yang dulunya didominasi laki-laki. Namun, di balik kemajuan itu, ketika perayaan hari kemerdekaan sudah di depan mata, satu pertanyaan menggantung di udara: sudahkah perempuan benar-benar merdeka dari kekerasan? Jika kita … Continued

Tradisi Merariq dan Bagaimana Ulama Perempuan Indonesia Melihat Tradisi ini?

Beberapa waktu lalu publik sempat dihebohkan dengan sebuah tayangan video yang memperlihatkan momen pernikahan antara anak perempuan berusia 14 tahun dan laki-laki usia 16 tahun di Nusa Tenggara Barat. Melansir di BBC.com, sebelum pernikahan tersebut terjadi, pasangan ini sempat menjalani prosesi merariq, yaitu tradisi khas suku Sasak di Lombok, di mana pihak laki-laki “melarikan” calon … Continued

Melalui Sinergi Lintas Aktor, AMAN Indonesia dan LiBu Perempuan Dorong Pemulihan Jangka Panjang bagi Korban Terorisme di Desa Lembantongoa

Berkolaborasi dengan Libu Perempuan, AMAN Indonesia didukung oleh Joint Initiative Strategic Religious Action (JISRA) mendorong percepatan upaya pemulihan jangka panjang bagi korban serangan terorisme di Desa Lembantongoa, Kecamatan Palolo, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah. Melalui sinergi lintas aktor, Forum Multi Pihak diselenggarakan dan melibatkan 23 peserta dari Pemerintah Kabupaten Sigi, Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK), … Continued