Jakarta – AMAN Indonesia memfasilitasi Pra-Raker Puan Menulis di Lembang, 21-22 Mei 2023. Agenda terebut menjadi jembatan untuk Puan Menulis merumuskan gerakan yang akan dilakukan lima tahun ke depan. Pada tahun 2020, Puan Menulis lahir sebagai komunitas penulis muda perempuan di bawah naungan AMAN Indonesia. Fokus utama mereka adalah kepenulisan dalam kerangka Islam progresif, kesetaraan gender, dan perdamaian. Anggota Puan Menulis berasal dari pelatihan kepenulisan yang diadakan oleh AMAN Indonesia dan Mubadalah.id antara tahun 2017 hingga 2019. Pada tahun yang sama, terdapat 27 orang penulis muda perempuan yang menjadi penggagas dan penggerak Puan Menulis.
Memasuki tahun kedua keberadaannya, Puan Menulis telah berkembang pesat dan kini memiliki 69 anggota melalui rekrutmen terbuka. Selama periode Januari hingga September 2022, Puan Menulis telah berhasil memproduksi 445 artikel yang dipublikasikan di 12 media keislaman. Puan Menulis percaya bahwa perempuan harus menulis agar cerita-cerita perempuan bisa terdokumentasikan dan mampu mendorong perubahan, baik dalam level masyarakat akar rumput maupun tingkat yang lebih luas.
Melalui kepenulisan, anggota Puan Menulis menggambarkan realitas, pengalaman, dan pemikiran perempuan yang sering kali diabaikan atau kurang terekspos dalam ruang publik. Dengan melibatkan perempuan dalam proses menulis, Puan Menulis memberikan kesempatan bagi mereka untuk berbagi perspektif mereka sendiri, mengatasi stereotip yang melekat, dan membentuk opini yang lebih inklusif dalam masyarakat.
Selain itu, Puan Menulis juga mendorong perempuan untuk mengambil peran kepemimpinan dalam gerakan ini. Mereka tidak hanya sebagai penulis, tetapi juga sebagai pemimpin yang mempengaruhi arah dan agenda penulisan. Dengan demikian, Puan Menulis membentuk lingkungan yang mempromosikan kemandirian perempuan dalam dunia kepenulisan dan mendorong mereka untuk menjadi agen perubahan di berbagai level masyarakat.
Menurut Direktur AMAN Indonesia, Ruby Kholifah, agenda ini adalah mengawal proses pertumbuhan sebuah organisasi perempuan dan itu menjadi sangat penting. ” Bagi saya mengawal proses bertumbuhnya organisasi perempuan sangat penting, karena inilah mesin penggerak perubahan itu sendiri. Saya ingin pastikan bahwa Arah gerakan organisasi ini melengkapi gerakan muslim progresif yang kami sedang kerjakan,” ungkapnya.
Dirinya bertekad untuk memastikan bahwa arah gerakan organisasi ini melengkapi gerakan Muslim progresif yang sedang mereka kembangkan, dengan visi “Mewujudkan Gerakan Literasi Media yang Progresif, Inklusif, dan Ramah Perempuan”. Agenda ini menjadi agenda yang sangat penting dalam rangka mempersiapkan Rapat Kerja (Raker) Puan Menulis.
Di tempat yang sama, anggota Puan Menulis Thauam Ma’rufah mengatakan dalam perspektif perempuan, pentingnya suara dan pengalaman pribadi menjadi tidak terbantahkan. Meskipun sering kali sulit, kita perlu mulai bercerita tentang segala yang kita alami sebagai perempuan. Mungkin selama ini stigma sosial dan agama telah membuat kita takut untuk berbagi cerita, padahal sebenarnya dengan bercerita kita justru menormalisasi pengalaman tersebut.
”Mari suarakan, karena bisa jadi orang-orang di sekitar kita tidak tahu apa yang kita alami. Mari suarakan, agar semakin banyak pengalaman perempuan yang terdokumentasi dan menjadi rujukan bagi generasi selanjutnya. Mari suarakan, karena dengan bersuara kita turut serta dalam menciptakan hubungan sosial yang adil dan setara. Mari suarakan, sehingga perempuan tidak perlu menunggu hingga akhir hayat untuk merasakan surga,” ucapnya.
Dalam kesempatan tersebut, dirinya menegaskan jika dirinya percaya bahwa surga Tuhan juga ada di dunia yang manusia rasakan bersama saat ini. Dan kehadiran komunitas Puan Menulis, dirinya berharap akan menjadi sebuah ruang aman yang sangat penting bagi para perempuan untuk bercerita dan mendokumentasikan pengalaman perempuan dalam tulisan. ”Di dalam komunitas ini, setiap pengalaman memiliki validitasnya sendiri. Tidak ada yang salah atau tidak pantas untuk diceritakan,” pungkasnya.