Selama dua hari (27-28 Juli 2022) lalu, AMAN Indonesia melatih 100 kader penggerak di Dusun Puncak Suji, Desa Pusparaja Kec Cigalontang. Kegiatan ini merupakan bagian kerja bersama antara AMAN Indonesia dengan Dinsos P3A PKB Tasikmalaya.
Para peserta ini dipersiapkan untuk berperan aktif sebagai penggerak di desa untk implementasi SDGs Desa. Khususnya terkait terkait dua poin penting dalam SDGs untuk mewujudkan tujuan 5 dan 16 terkait Desa Ramah Perempuan dan Desa Damai Berkeadilan.
“Saat ini masalah yang dihadapi desa ini adalah tingginya angka pernikahan dan putus sekolah. Hal ini karena untuk mengakses sekolah SMP, anak-anak memiliki keterbatasan dari segi transportasi karena jarak yang jauh antara desa dengan sekolah,” kata Hanifah, Program Manager AMAN Indonesia yang juga mendampingi proses pelatihan kader penggerak ini.
Ia melanjutkan, selain masalah di atas, masalah pola hidup bersih dan sehat juga belum menjadi prioritas sehingga jarang sekali rumah yang memiliki jamban.
Terkait program kegiatan terkait SDGs ini, masyarakat di dua desa menaruh harapan besar dan antusiasme yang tinggi. Salah satu Pak Kuwu (Kepala Desa) dari desa ini, misalnya mengungkapkan harapannya bahwa kerjasama semacam ini dapat melibatkan seluruh elemen masyarakat, termasuk pemuda, serta memaksimalkan kegiatan seni dan budaya yang masih lestari di desa ini.
Tidak ketinggalan juga para masyarakatnya, para warga desa menyambut kedatangan tim AMAN Indonesia dengan tarian Sisingahan, tarian budaya lokal masyarakat kampung Puncak Suji.
Pelatihan kader penggerak desa ini merupakan bagian dari kerjasama antara AMAN Indonesia dengan Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak PKB (Dinsos P3A PKB) Kabupaten Tasikmalaya yang dimulai sejak Juni tahun 2022 lalu.
Kegiatan yang telah diadakan misalnya melakukan upaya peningkatan kapasitas kader penggeraknya: Sekolah Perempuan Cinta, PEKKA, dan Motivator Ketahanan Keluarga (MOTEKAR).
Di wilayah Tasikmalaya sendiri bukan area kerja baru bagi AMAN Indonesia. Terhitung sejak tahun 2012 silam AMAN Indonesia telah terlibat dalam sejumlah upaya penguatan dan pemberdayaan perempuan, khususnya melalui program Sekolah Perempuan Perdamaian di tiga desa, yaitu desa Cipakat, Cikunten, dan Malaganti.
Para ibu-ibu dari Sekolah Perempuan Cipta Dharma Mandiri Malaganti juga menjadi fasilitator penggerak Desa di wilayahnya dalam mendampingi pembentukan Desa Layak Anak dan Ramah Perempuan. Mereka juga upaya pendampingan terhadap berbagai kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak yang terjadi di desanya.