Membangun Desa Babbalan yang Tangguh, Berdaya, dan Damai: Transformasi Menuju Desa Damai Berkelanjutan

Sumenep – Program Desa Damai Berkelanjutan merupakan inisiatif strategis yang dirumuskan oleh AMAN Indonesia melalui kerja sama dengan Kedutaan Jerman, beberapa bulan lalu. Melalui program ini, 10 desa di Indonesia dipilih sebagai lokasi transformasi sosial dengan fokus utama pada penguatan kapasitas kepemimpinan perempuan dan peningkatan resiliensi masyarakat.

Salah satu desa yang menjadi perhatian khusus dalam program ini adalah Desa Babbalan. Melalui pendekatan yang komprehensif, program ini bertujuan mentransformasi Desa Babbalan menjadi model pengembangan masyarakat yang mandiri, tangguh, dan berkeadilan, dengan memberikan ruang yang lebih luas bagi perempuan untuk berperan aktif dalam proses pengambilan keputusan dan pembangunan desa.

Agenda pertama oleh Desa Babbalan adalah pembentukan Tim Tangguh di Balai Desa Babbalan, Senin (28 Oktober 2028). Agenda tersebut oleh 26 peserta yang terdiri dari berbagai unsur masyarakat, termasuk pemerintah desa, tokoh agama, organisasi perempuan, dan kelompok pemuda. Tim ini dirancang sebagai penggerak utama dalam mewujudkan indikator desa damai berkelanjutan yang mencakup pemberdayaan ekonomi, pendidikan kritis, dan keharmonisan sosial.

Kepala Desa Babbalan, Bapak Mastur, menyampaikan komitmennya terhadap program ini. “Program desa damai berkelanjutan tidak hanya melibatkan pemerintah desa, tetapi juga memerlukan partisipasi aktif dari masyarakat,” ujarnya.

Dalam kesempatan tersebut, dirinya optimis dengan program desa damai berkelanjutan akan menaikan indek-indek pembangunan desa, mewujudkankan kesejahteraan masyarakat, perdamian dan partisipasi Perempuan dalam Pembangunan berkelanjutan. Dirinya menegaskan pemerintah desa berkomitmen dan bertanggung jawab untuk melaksanakan pembentukan indicator desa damai berkelanjutan bersama sama dengan tim Tangguh.

Pesan ini sejalan dengan visi AMAN Indonesia untuk memperkuat kolaborasi antara berbagai elemen desa.Pembentukan struktur Tim Tangguh dipimpin oleh fasilitator Kus Aini dengan hasil  Bapak Syaiful Bahri terpilih sebagai ketua melalui musyawarah terbuka. Legalitas tim Tangguh diperkuat melalui Surat Keputusan (SK) Kepala Desa. Setelah itu, peserta dibagi dalam kelompok diskusi untuk merancang rencana aksi, yang mencakup inisiatif-inisiatif konkret untuk mendukung pembangunan desa damai.

Forum Aspirasi Perempuan: Memperkuat Peran Perempuan

Langkah berikutnya yang dilakukan adalah pembentukan Forum Aspirasi Perempuan, yang bertempat di Dusun Pangbungkok pada hari yang sama. Acara ini dihadiri oleh 15 perempuan dari berbagai latar belakang, seperti anggota PKK, Fatayat, Muslimat, dan Kelompok Wanita Tani (KWT). Forum ini dirancang untuk menjadi wadah perempuan menyuarakan aspirasi dan berkontribusi aktif dalam pembangunan desa.

Melalui diskusi yang difasilitasi oleh Co-Manager Woman Manage Community Resilience AMAN Indonesia, Ihah Solihah peserta merancang struktur forum dan menyepakati tujuan utamanya: memastikan partisipasi perempuan dalam semua aspek pembangunan berkelanjutan. Ibu Susmiatun terpilih sebagai ketua melalui musyawarah, menandai langkah penting dalam inklusi gender di Desa Babbalan.

Paguyuban Lintas Kelompok: Merajut Harmoni Sosial

Pada sore hari, Desa Babbalan melanjutkan agenda dengan membentuk Paguyuban Lintas Kelompok, yang dirancang sebagai wadah kolaborasi antara kelompok masyarakat yang berbeda. Peserta, yang terdiri dari perwakilan tokoh agama, pemuda, dan perempuan, menyepakati pentingnya paguyuban ini untuk menyelesaikan konflik, mempromosikan perdamaian, dan menjaga keharmonisan sosial.

Bapak Sulaiman terpilih sebagai ketua paguyuban melalui pemilihan terbuka. Diskusi kelompok berikutnya berfokus pada penyusunan rencana aksi, yang mencakup program untuk mengatasi ketimpangan sosial, keadilan gender, dan pembangunan berbasis komunitas.

Rencana Aksi: Langkah Konkret Menuju Perubahan

Pada sesi akhir, dihasilkan sejumlah hal melalui diskusi kelompok yang menandakan rencana aksi yang lebih kongret. Dalam diskusi tersebut menghasilkan empat hal penting. Pertama, Pengembangkan sistem perlindungan perempuan dan anak melalui regulasi yang jelas. Kedua, Memperkuat pendidikan kritis perempuan agar lebih berdaya dalam pengambilan keputusan. Ketiga, Menyelenggarakan festival budaya untuk merawat kebersamaan dan kesadaran lingkungan. Keempat, Meningkatkan kesiapsiagaan bencana melalui pelatihan adaptasi iklim.

Setiap langkah didukung oleh sinergi berbagai kelompok di desa, memastikan bahwa semua elemen masyarakat terlibat aktif dalam perubahan tersebut. Acara diakhiri dengan pernyataan komitmen bersama dari semua peserta. Mereka sepakat bahwa program desa damai berkelanjutan tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah desa, tetapi juga seluruh masyarakat. Komitmen ini menunjukkan antusiasme warga Desa Babbalan untuk menciptakan lingkungan yang harmonis, adil, dan berkelanjutan.

Pertemuan Strategis dengan Kepala Desa

Pada malam berikutnya, diskusi strategis digelar di Simple Café antara Kepala Desa Bapak Mastur, Fasilitator Desa Damai Berkelanjutan dan AMAN Indonesia. Pertemuan ini menyoroti pencapaian indikator yang telah terbentuk, seperti pemberdayaan ekonomi berbasis koperasi, pendidikan kritis perempuan, dan digitalisasi informasi. Namun, masih ada beberapa indikator yang perlu dirumuskan, seperti peraturan desa tentang perlindungan perempuan dan anak, mekanisme penanganan kekerasan, festival budaya, dan kesiapsiagaan bencana.

Pak Mastur menyatakan komitmennya untuk mempercepat pembentukan indikator-indikator ini dengan dukungan penuh dari AMAN Indonesia. “Kami siap untuk menjadikan Desa Babbalan sebagai model desa damai berkelanjutan,” tegasnya.

Menginspirasi Transformasi di Tingkat Desa

Desa Babbalan telah memulai langkah besar menuju pembangunan berkelanjutan yang inklusif. Dengan pendekatan kolaboratif dan partisipasi aktif dari berbagai elemen masyarakatPembentukan Tim Tangguh, Forum Aspirasi Perempuan, dan Paguyuban Lintas Kelompok adalah bukti bahwa dengan kerja sama dan komitmen, masyarakat desa dapat mencapai perubahan yang signifikan menuju Desa Damai Berkelanjutan.

Transformasi ini bukan hanya tentang menyelesaikan permasalahan lokal, tetapi juga mencerminkan semangat global untuk menciptakan dunia yang lebih damai dan berkelanjutan. Desa Babbalan telah menunjukkan bahwa perubahan dimulai dari langkah kecil yang dilakukan bersama-sama.

Leave a Reply

Your email address will not be published.