Jakarta – AMAN Indonesia memfasilitasi Pelatihan Self Defense kepada ibu-ibu dan remaja yang digelar di RPTRA Pondok Bambu Jakarta Timur, Jumat (27 September 2024). Agenda tersebut difasilitatori oleh mahasiswa magang The Asian Muslim Action Network (AMAN) Indonesia dari Mahad Aly Kebon Jambu, Abdul Majid Jaenal Abidin.
Penanggung jawab magang AMAN Indonesia Azalea Eka menyampaikan Pelatihan Self Defense ini bukan hanya sekadar olahraga, tetapi juga menjadi ajang penting bagi Gerakan Perempuan. ”Melalui self defense dapat memberdayakan perempuan secara fisik dan mental, serta menjadi simbol perlawanan terhadap berbagai bentuk penindasan.”
Dirinya menekankan kegiatan ini bertujuan meningkatkan rasa percaya diri para peserta dalam menghadapi situasi berbahaya. Gerakan yang digunakan juga memberikan ruang bagi perempuan untuk membangun kekuatan diri dan menunjukkan eksistensi mereka dalam lingkungan yang sering kali masih didominasi laki-laki. Selain itu, Azalea menambahkan bahwa self defens juga berfungsi sebagai alat perlindungan bagi perempuan dari berbagai bentuk kekerasan.
Dengan keterampilan self defense, perempuan dapat memiliki pertahanan yang kuat serta kemampuan untuk melawan jika dihadapkan pada situasi berbahaya. “Keterampilan ini memberikan perempuan kepercayaan diri untuk menghadapi ancaman fisik maupun non-fisik, sehingga mereka tidak lagi menjadi korban kekerasan tanpa daya,” kata Azalea.
Pelatihan ini diadakan dalam dua sesi yang disesuaikan dengan kebutuhan peserta. Sesi pertama yang dimulai pukul 10:00 hingga 11:00 dikhususkan bagi para ibu-ibu dari Sekolah Perempuan. Materi yang diberikan fokus pada teknik dasar pertahanan diri, seperti cara memukul, menendang, dan menangkis serangan. ”Sebagai mahasiswa magang AMAN Indonesia, kami ingin memberikan keterampilan yang dapat membantu mereka menjaga diri saat berada dalam kondisi terancam,” ujar Abdul Majid.
Teknik bertahan dan menyerang yang diajarkan dalam pelatihan ini juga mencakup bagaimana melawan ketika berada dalam posisi terjepit atau didekap. Menurut Abdul Majid, para peserta sangat antusias dan mengikuti setiap gerakan dengan serius. “Melihat antusiasme mereka, saya yakin keterampilan ini akan sangat berguna dalam menghadapi situasi sulit di kehidupan sehari-hari,” tambahnya.
Sesi kedua dimulai sore dan diikuti oleh para remaja yang sedang bermain di sekitar RPTRA. Abdul Majid memutuskan untuk mengajak mereka berlatih dasar-dasar pencak silat, yang juga merupakan bagian dari pelatihan ini. Para remaja, baik laki-laki maupun perempuan, menyambutnya dengan semangat. ”Mereka sangat antusias, dan ini membantu saya menciptakan suasana latihan yang menyenangkan,” pungkasnya.
Dalam sesi pencak silat tersebut, Fasilitator mengajarkan berbagai teknik dasar seperti kuda-kuda, pola langkah, pukulan, tendangan, dan kuncian. Fasilitator menunjukkan beberapa gerakan akrobatik seperti salto dan loncat harimau, agar latihan ini lebih menarik. Selain meningkatkan kemampuan fisik, latihan ini juga memperkuat kebersamaan di antara para remaja.