Jakarta – The Asian Muslim Action Network (AMAN) Indonesia memfasilitasi pelaporan The Committee on the Elimination of Discrimination against Women (CEDAW) yang akan dikeluarkan oleh CEDAW Working Group (CWGI) pada 2025, mendatang. AMAN Indonesia memiliki praktik baik dalam melakukan laporan Rancangan Aksi Nasional (RAN) Perlindungan dan Pemberdayaan Perempuan dan Anak dalam Konflik Sosial (P3AKS) dengan menggunakan review digital pada 2021, lalu. Laporan RAN P3AKS yang dikeluarkan pada saat pandemi oleh AMAN Indonesia agar bisa menjangkau masyarakat luas.
Diungkap oleh Direktur AMAN Indonesia, Ruby Kholifah pihaknya ingin memperkenalkan pendekatan review kebijakan secara digital. ”Dengan pendekatan digital, review CEDAW bisa menjangkau kalangan yang lebih luas dan suara-suara perempuan marginal bisa lebih terdengar,” terangnya.
Dengan adanya laporan bayangan implementasi CEDAW menjadi salah satu cara untuk mendorong akuntabilitas pemerintah Indonesia pada perlindungan perempuan dan anak. Dibuatnya laporan CEDAW dari masyarakat sipil, hal ini menguntungkan pemerintah karena CWGI bisa menyuguhkan aspek yang luput dari intervensi pemerintah.
Ditegaskan oleh Ruby, laporan bayangan CEDAW yang dikeluarkan oleh CWGI telah didukung oleh bukti-bukti yang kuat. Ada lebih dari 40 lembaga perempuan yang bergabung dalam jaringan tersebut dan telah melakukan pemantauan implementasi CEDAW di Indonesia.
”Masyarakat sipil yang bergabung adalah mereka orang-orang yg mencintai Indonesia dengan bekerja untuk pemajuan Hak Asasi Manusia (HAM) Perempuan,” pungkasnya.
Rapat pembuatan laporan CEDAW telah dilakukan sebanyak dua kali. Pertama, dilakukan di kantor Kalyanamitra, Selasa (23 April 2024). Kemudian, agenda rapat berlanjut di kantor AMAN Indonesia, Kamis (15 Mei 2024) Saat ini, AMAN Indonesia tercatat sebagai jaringan CWGI yang berasal dari masyarakat sipil dengan tugas utama melakukan pemantauan pada di Indonesia.