Berbicara pendidikan, nampaknya tidak bisa dipandang hanya pendidikan informal saja. Pendidikan adalah kunci untuk membuka pintu-pintu masa depan yang penuh harapan. Dalam perjalanan menuju transformasi pendidikan. Ada banyak perubahan positif ke dalam dunia pendidikan. Perubahan dalam dunia pendidikan lakukan juga Peace Leader melalui Peace Goes yo School.
Belum lama ini, Nur Kholifah, Ketua Bidang Program Peace Leader, mengungkapkan pendidikan yang tidak hanya berkelanjutan tetapi juga inklusif bagi semua. Hal tersebut diimplementasikan ke dalam Peace Goes School oleh Peace Leader. Melalui Peace Goes to School, dirinya keyakinan akan potensi besar yang akan berdampak besar pada siswa di sekolah. Program Peace to Goes bukan hanya sebagai sebuah sekolah, tetapi juga sebagai wadah untuk pembinaan, workshop, dan edukasi berkelanjutan ke sekolah.
Peace Goes to School merupakan program yang telah lama dikerjakan oleh Peace Leader. Biasanya, program ini hanya berkunjung ke sekolah untuk menyelenggarakan seminar, talkshow dan lainnya untuk siswa. Namun Nur Kholifah percaya bahwa pendidikan seharusnya menjadi perjalanan yang berkelanjutan. Sehingga, Peace Goes to School mengalami perubahan konsep dengan kolaborasi dengan Kurikulum Merdeka Belajar yaitu P5.
Menerapkan Pada Kurikulum P5
Seperti diketahui Program P5 (Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan) merupakan suatu inisiatif pendidikan yang sangat penting dalam membangun karakter, nilai-nilai, dan kesadaran kewarganegaraan siswa di sekolah. Program ini tidak hanya berfokus pada aspek akademis, tetapi juga pada pembentukan sikap, perilaku, dan kesadaran moral yang kuat pada generasi muda.
”Dasar-dasar seperti itu, merupakan nilai yang selama ini Peace Leader pegang. Kami mencoba merubah Peace Goes to School dengan menambahkan program P5 tersebut. Kami yakin, ini akan berdampak sangat luas, bagi penduduk di sekolah,” terangnya.
Dengan terus berinovasi dan berkolaborasi dengan berbagai pihak, dirinya yakin bahwa impian ini bisa menjadi kenyataan. Salah satu pertanyaan yang sering muncul adalah mengapa mereka memilih untuk menerapkan kurikulum PL5. Menurut Nur Kholifah, ini merupakan langkah strategis untuk memastikan bahwa program mereka dapat diterima oleh sekolah dan menjadi bagian integral dari sistem pembelajaran.
Kurikulum P5 tidak hanya teoretis, tetapi juga praktis, sehingga sesuai dengan visi mereka untuk pendidikan yang berkelanjutan dan relevan. Dengan begitu, kegiatan tambahan tidak akan dipandang hanya sekedar kegiatan saja. Sebagai langkah lanjutan, pada 2024 Peace Leader merencanakan pelaksanaan program Peace Goes to School di berbagai kota lainnya seperti Malang, Madura, Jember, dan Sidoarjo.
”Melalui program ini, saya berharap dapat terus memperluas jangkauan dan dampak, serta memberikan pendidikan dan edukasi terkait isu-isu yang relevan bagi siswa di seluruh Indonesia. Begitu juga dengan Pendidikan Indonesia yang menjadi lebih baik dan inklusif bagi semua,” terangnya.
Membangun Kerjasama Melalui Kurikulum Merdeka Belajar
Salah satu langkah awal dalam membangun program ini adalah bekerja sama dengan kurikulum Merdeka Belajar yang sedang diterapkan di Indonesia. Masuknya Peace Goes to School dengan menambahkan hal-hal penting dalam kurikulum Merdeka Belajar, dirinya memastikan bahwa program mereka tidak hanya sekadar tambahan kegiatan di sekolah. Tetapi juga menjadi bagian integral dari proses belajar-mengajar.
Salah satu sekolah yang terlibat dalam program ini adalah Sekolah Widya Wiata Sidiwarjo pada 2022, lalu. Kemudian, tahun lalu memperluas program di Depok. Pilihan ini didasarkan pada keterbukaan sekolah tersebut untuk berkolaborasi dengan berbagai pihak, serta kemudahan akses kolaborasi tanpa proses yang rumit. Melalui Peace Goes To School, terdapat sejumlah pertemuan dengan menggunakan tema-tema yang ada di kurikulum tersebut. Namun, program ini tidak berhenti di situ saja.
Peace Leader juga melanjutkan dengan berbagai kegiatan tambahan seperti short course menulis untuk anak-anak dan Peace Academy, di mana mereka memberikan pembelajaran menulis untuk anak-anak. Program ini terus berkembang dengan meluncurkan berbagai inisiatif baru seperti Harmony School Festival. Melalui kegiatan-kegiatan ini, Peace Leader memfokuskan isu-isu intoleransi, bullying, dan kekerasan sebagai upaya pencegahan yang dimulai dari sekolah.
Selain itu, program Peace Goes to School memperluas jangkauan program ini ke berbagai kota lainnya seperti Malang, Madura, Jember, dan Sidoarjo. Melalui program Peace Goes to School, Nur Kholifah yakin jika pendidikan akan memiliki visi yang jelas untuk masa depan. ”Melalui Peace Goes to School, kami ingin menciptakan lingkungan pendidikan yang inklusif, berkelanjutan, dan memberikan ruang bagi setiap siswa untuk berkembang secara optimal,” pungkasnya.