Banda Aceh – Lima orang peserta yang mengikuti konferensi Internasional dan AMAN Assembly sudah tiba di Aceh, Kamis (12 Oktober 2023). Peserta tersebut berasal dari Bangladesh dan Indonesia. Sisanya, peserta akan hadir, Jumat (13 Oktober 2023). Peserta yang sudah hadir akan diajak untuk berkunjung ke-lima tempat sejarah di Aceh, Sabtu mendatang (14 Oktober 2023). Kunjungan tersebut dimulai dari Museum Tsunami Aceh, Monumen Kapal Tsunami, Kuburan Tsunami Ulee Lheue, Desa Wisata Gampong Nusa Aceh dan Museum Rumah Cut Nyak Dien.
Sejumlah spanduk juga sudah dipasang di sejumlah ruas jalan dan area kampus. Seperti di bagian depan Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry, depan Bandara Sultan Iskandar Muda, Simpang Mesra 2 dan tempat-tempat lainnya. Total, ada 10 titik penyebaran spanduk untuk publikasi agenda. Selain itu, hari ini sudah berlangsung konferensi pers terkait penyelenggaraan agenda yang dipandu oleh Pimpinan Redaksi Konde.co, Luviana Ariani. Serta dihadiri oleh Sekretaris Jenderal AMAN, Ruby Kholifah dan Dekan Fakultas Hukum dan Syariah UIN Ar-Raniry, Dr. Prof. Kamaruzaman, M. Sh.
Hingga saat ini tercatat terdapat 550 orang yang akan hadir yang terdiri dari 390 orang hadir secara offline dan 91 orang hadir secara offline dan sisanya 69 orang belum memastikan akan hadir secara online atau offline. Ditargetkan, akan hadir 500 orang yang hadir secara offline. Serta akan ada 20 perwakilan negara yang hadir. Seperti Afghanistan, Australia, Bangladesh, Burundi, India, Indonesia, Iran, Kenya, Malaysia, Myanmar, Nepal, Nigeria, Pakistan, Filipina, Singapura, Sri Lanka, Swedia, Thailand, United Kingdom dan Amerika Serikat.
Sebagai informasi, AMAN dan UIN Ar-Raniry menyediakan buku program bisa didownload oleh peserta. Hal ini guna mengurangi oleh limbah kertas yang semakin banyak. Dalam Konferensi Internasional akan membahas dan menganalisis situasi kebebasan beragama internasional dan inklusi di Asia sebagai cara untuk memahami pencapaian Umat Islam dalam mempromosikan kebebasan beragama, toleransi, dan perdamaian, termasuk mendukung kepemimpinan perempuan dalam pembangunan perdamaian.
Forum nanti juga dirancang untuk memberikan ruang pertukaran bagi Umat Islam, pemimpin agama lainnya, aktor, dan komunitas untuk berbagi pencapaian, kesenjangan, dan tantangan Umat Islam di seluruh Asia dan sekitarnya, serta berbagi praktik baik tentang harmoni keagamaan, dialog antar agama, kepemimpinan perempuan dalam mengambil reformasi, gerakan perdamaian pemuda, dan banyak lagi.
Akan dihasilkan juga sejumlah rekomendasi untuk membangun kesamaan dalam mempromosikan inklusi keagamaan. Termasuk hak-hak perempuan dan minoritas yang perlu diakui dengan adil, serta hubungan antar komunitas. Untuk peserta yang ingin mengikuti secara online, pendaftaran masih dibuka hingga Kamis (12 Oktober 2023), nanti. Registrasi bisa diakses melalui https://bit.ly/2ndRegistration-IC-AMANAssembly