Purworejo – The Asian Muslim Action Network (AMAN) Indonesia fasilitasi pertemuan Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Jawa Tengah terkait konflik sosial di Kabupaten Purworejo, Kamis (20 Juli 2023). Dalam dengan agenda tersebut, dilakukan juga sosialisasi Rancangan Aksi Daerah Perlindungan dan Pemberdayaan Perempuan dan Anak dalam Konflik Sosial (RAD P3AKS) dan identifikasi konflik sosial di wilayah tersebut.
Menurut Koordinator Wilayah Jawa Tengah dan Yogyakarta AMAN Indonesia, Maskur Hasan, dalam agenda tersebut, hadir juga sejumah perwakilan pemerintah daerah. Seperti Dinas Sosial, Dinas Kesehatan, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) RAA Tjokronegoro, Unit Pelaksana Teknis Perlindungan Perempuan dan Anak (UPT PPA) Purworejo, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Purworejo, Kantor Wilayah Kementerian Agama Kabupaten Purworejo, Polres Purworejo, Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Purworejo, Universitas Muhammadiyah Purworejo, Taruna Siaga Bencana (Tagana), Pusat Pembelajaran Keluarga (Puspaga) Purworejo, Pekerja Sosial (Peksos), dan Babinsa.
”Dalam pertemuan tersebut peserta diminta untuk melakukan juga dibahas identifikasi konflik sosial yang berpotensi terjadi di Purworejo mulai dari mencakup tingkat desa hingga tingkat kabupaten,” ungkapnya, usai acara.
Dalam agenda tersebut, ungkapnya, terdapat dua rencana tindak lanjut yang akan dilakukan. Pertama, identifikasi resiko konflik sosial. Setiap pihak yang hadir bertanggung jawab untuk melakukan identifikasi dan analisis resiko konflik sosial dengan detail. Langkah ini diharapkan dapat membantu memahami akar masalah dan tantangan yang dihadapi serta membuka peluang untuk mengatasi potensi konflik sosial, terutama dampak terhadap perempuan dan anak.
Kedua, melakukan training mediator untuk pendamping perempuan. Dalam upaya mengoptimalkan peran tenaga pendamping perempuan dalam situasi darurat, terutama meningkatkan kapasitas pendampingan perempuan dan pencegahan kekerasan terhadap perempuan mereka di situasi darurat, DP3AP2KB Provinsi Jawa Tengah akan menyelenggarakan kegiatan peningkatan kapasitas bagi pendamping perempuan korban bencana atau darurat tingkat desa.
”Training ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan dan keterampilan pendampingan serta mediasi yang lebih baik bagi para pendamping perempuan ketika terjadi konflik sosial dan situasi darurat, khususnya kepada kelompok yang rentan dan sangat terdampak seperti perempuan dan anak.agar dapat memberikan dukungan yang lebih efektif dan berdaya guna,” pungkasnya.