Gandeng UIN Ar-Raniry, AMAN Indonesia Akan Gelar AMAN Assembly dan Konferensi Internasional

The Asian Muslim Action Network (AMAN) Indonesia mengunjungi UIN Ar-Raniry, Senin (24 Juli 2023). Kunjungan tersebut menandai langkah awal koordinasi dan konsolidasi penyelenggaraan AMAN Assembly dan Konferensi Internasional bertajuk “Religious Inclusion and Peacebuilding in Muslim World” di Banda Aceh pada 14-17 Oktober 2023 mendatang. Menggandeng UIN Ar-Raniry sebagai partner utama, Provinsi Aceh dipilih sebagai tuan rumah untuk memperlihatkan pemulihan dan resiliensi masyarakat Aceh paska konflik dan tsunami, serta mempromosikan perdamaian berkelanjutan di Aceh.

Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kelembagaan, Dr. Muhammad Yasir Yusuf, S.Ag., MA, dengan hangat menerima rombongan AMAN Indonesia di ruang kerja Rektor UIN Ar-raniry, Prof. Dr. Mujiburrahman, M.Ag, yang tidak dapat hadir karena tugas mendesak di Jambi. Wakil Rektor dengan riang menyambut kegiatan ini sebagai bagian dari upaya UIN Ar-Raniry untuk menjelma menjadi kampus berkelas dunia. Universitas berkomitmen memberikan dukungan penuh dan memobilisasi segala sumber daya demi kesuksesan acara ini.

Direktur AMAN Indonesia, Ruby Kholifah, dalam kesempatan itu mengenalkan sejarah AMAN di tingkat internasional sebagai jaringan aksi muslim di Asia. ”Saat ini, kita melihat diskriminasi atau penargetan terhadap minoritas agama dan meningkatnya ketegangan sosial, pertikaian antarkomunitas, kekerasan, bahkan pembantaian massal yang terjadi pada umat Muslim di India, Rohingya di Myanmar, Uighur di China, Yazidi di Irak, Kristen di Pakistan, dan Muslim di Thailand,” ungkapnya, belum lama ini.

Melihat latarbelakang tersebut, agenda AMAN Assembly akan menyediakan ruang pertukaran bagi pemimpin agama Muslim dan pemimpin agama lainnya,akademisi, praktisi dan komunitas untuk berbagi praktik baiki, kesenjangan, dan tantangan yang dihadapi umat Muslim di Asia dan Global berkaitan dengan inklusi agama dan pembangunan perdamaian.

”Forum ini akan memberikan kesempatan untuk berbagi praktik baik mengenai harmoni beragama, dialog antaragama, termasuk kepemimpinan perempuan dalam reformasi,” terangnya.

Usai pertemuan dengan Wakil Rektor, agenda dilanjutkan dengan rapat kordinasi antara tim AMAN Indonesia dan tim Fakultas Syariah dan Hukum untuk menyepakati rancangan  program yang terdiri dari pra event berupa penelusuran jejak-jejak perdamaian dan resiliensi Aceh dan pemberdayaan yang dilakukan oleh komunitas. Dilanjutkan dengan dua Hari konferensi Internasional untuk mendiskusikan Inklusi Agama dan Pembangunan Perdamaian di dunia Muslim, serta pertemuan internal AMAN Assembly di hari ke-empat. Forum juga mendiskusikan peluang pendanaan dan pembentukan panitia bersama.

”Kami memohon doa dari semua teman-teman agar forum berharga ini berjalan dengan sukses. Kami sangat berharap melibatkan sebanyak mungkin jaringan AMAN Internasional untuk hadir di Aceh dan memperdalam pemahaman tentang Islam di Indonesia,” pungkasnya. 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published.