AMAN Indonesia Kembangkan RSD untuk Perdamaian

Pernahkah kamu melakukan dialog? Biasanya, dialog dilakukan oleh dua orang yang berbeda. Dialog adalah proses komunikasi antara dua atau lebih orang yang saling berinteraksi untuk bertukar informasi, gagasan, atau pendapat. Dialog dapat terjadi dalam berbagai konteks, baik itu dalam percakapan sehari-hari, pertemuan bisnis, diskusi kelompok, atau bahkan dalam bentuk dialog dalam sebuah naskah drama atau film.

Tujuan utama dari dialog adalah untuk menciptakan pemahaman, berbagi informasi, memecahkan masalah, memperoleh persetujuan, atau membangun hubungan antara para peserta. Dialog melibatkan adanya saling mendengarkan dan memberikan respons terhadap apa yang dikatakan oleh pihak lain. Ini melibatkan pertukaran ide, pertanyaan, tanggapan, dan argumentasi.

Akan tetapi, proses dialog bukanlah hal yang mudah. Apalagi, dilakukan dengan latarbelakang yang berbeda. Seringkali, dialog menjadi debat kusir yang tidak berujung. Dengan latarbelakang tersebut, AMAN Indonesia mengembang sebuah dialog bernama Reflective Structure Dialogue (RSD). RSD adalah salah satu skill yang dikembangkan oleh para pembangun perdamaian. Para peace leaders di dunia, harus memiliki skill bagaimana berdialog.

Alasan utama AMAN Indonesia mengembangkan RSD adalah agar bisa menyelesaikan konflik tanpa kekerasan. Di Indonesia, keberagaman dan perbeda menjadi suatu yang alamiah. Untuk itu, hal tersebut perlu dijaga. Alasan kedua, AMAN Indonesia sangat tertarik bagaimana mengajarkan ke banyak orang, bagaimana melakukan perbedaaan sebagai kekuatan membangun perdamaian.

Dalam agenda AMAN Indonesia, Direktur AMAN Indonesia Ruby Kholifah menjelaskan pada Desember seringkali menemukan larangan untuk mengucapkan natal kepada umat Kristiani. Pada akhirnya, kita mendapatkan jawaban yang berbeda. Bahkan, pembicaraan tersebut dianggap tabu dan serius menyelesaikannya dengan berdialog.

Dalam konteks manusia sebagai makhluk sosial. Tentunya, kita harus bersosialisasi. Dia harus hidup dalam konteks saling menolong dan saling membantu. Kadang dalam konteks pemahaman terhadap tafsir tertutup, hal tersebut membuat kita enggan menjadi makhluk sosial lagi.

”Kondisi tersebut membuat kita seperti kehilangan kemanusiaan dan cinta. Ada erosi pemahaman dari ajaran agama dan budaya yang membuat kita nggak baikan dengan teman-teman yang memiliki pandangan yang berbeda. Maka dialog ini mengembalikan kemanusiaan kita,” terangnya.

Diungkap olehnya, dialog dengan menggunakan metode RSD ini, para peserta dipaksa  untuk memunculkan empati kepada orang lain dengan cara mendengarkan jawaban lawan bicara. Melalui RSD, empati dibangun untuk mendengarkan cerita dari manusia lain yang mengalami sebuah kegalauan yang diceritakan. ”Dengan melakukan RSD, diungkap olehnya, kita bisa removing from comfort zone. Dengan kata lain, obrolan yang dilakukan tidak lagi dengan satu golongan,” ungkapnya.

Skill dialog ini, dipelajari oleh AMAN Indonesia dari tahun 2019 dari Mediators Beyond Borders International (MBBI), sebuah jaringan di tingkat global yang mengembangkan RSD. Setelah itu, AMAN Indonesia melakukan praktik dengan dialog dengan ulama yang berbeda-beda madzhab; Sunni, Salafi, Wahabi, Syiah, Ahmadiyah. Para ulama dikumpulkan untuk berdialog tentang isu-isu penting di Indonesia.

”Bagaimana endingnya? Alhamdulillah sejumlah dialog yang kita lakukan berjalan dengan baik. Lalu, kembali dikembangkan pada 2021 dan 2022. RSD berhasil karena menjelaskan posisi dari mantan pendukung ISIS dan keluarganya dan bisa diterima di masyarakat,” pungkasnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published.