Nusa Tenggara Barat – La rimpu, AMAN Indonesia, BNPT dan Kesbangpoldagri Nusa Tenggara Barat (NTB) gelar Workshop Validasi Rancangan Aksi Daerah (RAD) Penanggulangan Ekstremisme (PE). Agenda ini adalah tindak lanjut dari agenda yang telah digelar pada Agustus 2022, lalu. Menurut Direktur La Rimpu, adanya RAD ini menjadi salah satu jalan untuk menanggulangi ekstremisme kekerasan di NTB.
”Apapun kondisinya Intoleransi atas alasan Agama tidak boleh dibenarkan. Sehingga, agenda ini sangat penting dilakukan. Serta memastikan semua pihak bisa terlibat dalam penanggulangan ekstresmisme di NTB,” teranya dalam sambutan, Kamis (27 Oktober 2022).
Dalam kesempatan tersebut, dirinya menjelaskan jika agend ini dibagi dalam beberapa tahap. Agenda pertama sudah dilaksanakan yaitu sosialisasi RAN PE. Lalu, pembentukan tim kecil untuk drafting RAD PE di NTB. Untuk kegiatan hari ini, akan focus pada rencana yang akan dilakukan dalam penanggulangan ekstremisme di NTB.
Dalam kesempatan tersebut, dirinya berterima kasih kepada 31 orang yang telah hadir dari berbagai instansi dan lembaga. Baik masyarakat sipil atau pemerintah. Dirinya menegaskan, jika hal yang sudah dilakukan menjadi salah satu upaya baik dari semua pihak untuk menanggulangan ekstremisme di NTB.
“Untuk itu, intoleransi atas alasan Agama tidak boleh dibenarkan,” tegasnya.
Dalam kesempatan tersebut, hadir pula perwakilan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik dalam Negeri, Jauhari Muslim mengungkapkan merasa sangat bangga dari kegiatan ini. Sebab, agenda penting hari ini digagas oleh masyarakat sipil, yaitu La Rimpu. Tentunya, La Rimpu sangat membantu kerja-kerja pemerintah dalam penanganan ekstremisme.
”Melindungi itu dimulai dari perempuan, karena perempuan adalah pondasi dasar. Kekerasan yang mengatasnamakan agama, budaya atau apapun itu tidak boleh di benarkan. Ibu adalah fondasi pertama bagi anak, ini menjadi alasan kuat kenapa perempuan harus dilindungi dari segala bentuk kekerasan,” terangnya.
Agenda ini, lanjutnya, menjadi acuan bagi semua kalangan baik pemerintahan maupun lainya untuk memberikan solusi dalam isu kekerasan ekstremisme. Seperti diketahui jika di NTB, banyak digelar agenda-agenda besar dengan skala nasional hingga internasiona. ”Ini menjadi alasan besar supaya kita sama-sama menjaga keamanan dan kenyamanan supaya orang asing bisa aman dan nyaman. Untuk menjaga kondusifitas,jangan sampai ada hal yang menganggu,” ungkapnya.
Dalam kesempatan tersebut, dirinya berharap jika agenda ini perlu ditindaklanjuti cepat untuk memperbaiki NTB ke depannya.”Jangan seperti yang dilakukan oleh orang-orang yang tidak sadar di luarsana yang mengatasnamakan agama dalam membenarkan kekerasan,” tegasnya.