Membangun Jembatan Keulamaan Perempuan: Kolaborasi Indonesia–Malaysia Menuju Islam yang Inklusif

Foto: AMAN Indonesia

Kuala Lumpur, 28 Oktober 2025. “Women’s Leadership in the Muslim World: Indonesia–Malaysia Exchange Learning” menandai langkah penting dalam memperkuat jejaring kepemimpinan perempuan Muslim di Asia Tenggara.

Forum ini terselenggara atas kolaborasi antara Kongres Ulama Perempuan Indonesia (KUPI), The Asian Muslim Action Network (AMAN) Indonesia, Center of Islamic Law and Ethic of Mubadalah (CILEM), UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon, dan Sisters in Islam (SIS) Forum Malaysia, serta didukung oleh Joint Initiative for Strategic Religious Action (JISRA).

Foto: AMAN Indonesia

Dalam forum ini, Dr. Faqihudin Abdul Qadir, Majelis Musyawarah KUPI menegaskan bahwa KUPI berakar pada nilai tauhid yang memuliakan keadilan dan kemaslahatan. Ia menjelaskan, keulamaan perempuan bukan soal kekuasaan, melainkan tanggung jawab moral untuk menjaga martabat dan kehidupan manusia. “Kepemimpinan perempuan adalah manifestasi dari akhlak karimah, etika kasih saying, dan tanggung jawab sosial,” ujarnya.

Foto: AMAN Indonesia

Sementara itu, Rozana Isa, Direktur Eksekutif SIS Forum Malaysia memaparkan bagaimana perempuan di Malaysia semakin aktif dalam ruang-ruang keagamaan dan hukum Islam. Melalui pendekatan hermeneutik dan advokasi, SIS memperjuangkan tafsir Al-Qur’an yang berbasis rahmah dan keadilan gender. “Kami percaya bahwa perempuan memiliki otoritas spiritual dan moral yang setara dalam menegakkan nilai-nilai Islam yang damai dan manusiawi,” ungkapnya.

Pertukaran pengetahuan antara Indonesia dan Malaysia ini menggarisbawahi pentingnya kolaborasi lintas negara dalam memperkuat peran ulama perempuan. Diskusi mencakup berbagai tema, mulai dari penguatan fatwa berbasis gender, pendidikan kader ulama, dan startegi melawan konservatisme dan ekstrimisme yang membatasi ruang gerak perempuan. Forum ini juga membahas perkembangan kepemimpinan perempuan di ranah pesantren dan ormas Islam di Indonesia, yang sejak Reformasi 1998 membuka ruang publik lebih luas bagi ulama perempuan. KUPI sebagai gerakan keulamaan perempuan menjadi simbol gabungan tradisi pesantren, spiritualitas, dan advokasi keadilan sosial.

Salah satu hasil penting dari forum ini adalah rencana pembentukan platform digital bersama untuk memperluas literasi Islam progresif dan keadilan gender. Selain itu, para peserta juga menyepakati program pertukaran kader ulama perempuan, riset kolaboratif, serta forum tafsir dan fatwa lintas negara.

Forum dua hari ini juga menjadi bagian dari “Road to KUPI 3” yang akan digelar pada tahun 2027, dengan harapan memperkokoh jejaring ulama perempuan dan memperkuat suara Islam yang inklusif, berkeadilan, dan berpihak pada kemanusiaan di Asia Tenggara.

Foto: AMAN Indonesia

Ruby Khalifah, Country Representative of AMAN Indonesia, menegaskan bahwa kolaborasi ini merupakan langkah penting dalam memperkuat kepemimpinan moral perempuan Muslim. “Kerja sama ini menunjukkan bahwa Islam dapat terus menjadi rahmat bagi semesta alam melalui pendekatan keadilan dan kemanusiaan,” ungkapnya.

Dengan semangat solidaritas dan pembelajaran bersama, forum ini menunjukkan bahwa kepemimpinan perempuan muslim bukan hanya tentang representasi, tetapi tentang transformasi membawa nilai-nilai etis dan keadilan sosial ke dalam jantung kehidupan beragama dan berbangsa.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *