Depok – Sejak 2021, WGWC telah bekerja sama dengan Kelurahan Mekarjaya, Sukmajaya, Kota Depok, untuk memperkuat kohesi sosial dan mendukung reintegrasi sosial bagi mitra deradikalisasi dan mantan pendukung ISIS. Program dengan pendekatan dialog reflektif terstruktur telah memperkuat penerimaan warga terhadap keberadaan mitra deradikalisasi. Salah satu faktor keberhasilan ini adalah melalui pembentukan Tim tangguh dari unsur pemerintah, organisasi masyarakat dan perempuan yang dibentuk pada 13 Desember 2021 melalui SK Kelurahan No. 460/121/Kpts/XII/2021.
Untuk menyegarkan kembali soliditas dan ketrampilan Tim Tangguh dalam upaya berkelanjutan penguatan daya tangguh masyarakat terhadap ekstremisme kekerasan, WGWC dan AMAN memfasilitasi lokakarya di Kota Depok, Minggu (22 September 2024). Agenda tersebut dibuka oleh Camat Sukamajaya dan Perwakilan sekretariat WGWC, Ghufron. ”Dalam agenda tersebut, tim tangguh Mekarjaya juga mengajak serta Tim Tangguh Sukamaju yang baru 4 bulan terbentuk, untuk memperkuat sinergi dan agenda bersama,” terangnya.
Dalam kesempatan yang sama, Fasilitator dan pendamping Tim Tangguh, Mega Priyanti mengungkapkan kegiatan tersebut bertujuan untuk berbagi pengalaman dan memperkuat jaringan antara kedua tim yang beroperasi di wilayah Depok. ”Tujuan utama mengundang Tim Tangguh Suka Maju adalah untuk saling berbagi dan belajar, terutama terkait reintegrasi sosial. Di Suka Maju, terdapat istri-istri mantan narapidana terorisme, termasuk anggota Fospeta,” terangnya.
Acara ini dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk Camat Sukmajaya, anggota kedua tim tangguh, dan perwakilan Fospeta. Selain membahas kembali tugas pokok dan fungsi tim tangguh, peserta juga mendiskusikan prinsip-prinsip kerja sama dan organisasi yang baik. Sebagai tindak lanjut, telah diadakan pertemuan yang mempertemukan istri-istri mantan narapidana terorisme, mantan narapidana, perwakilan RT/RW, Lurah, dan Tim Tangguh Suka Maju.
Mega mengungkapkan terdapat hasil positif dari pertemuan tersebut. “Lurah berjanji akan membantu para eks narapidana untuk mengaktifkan kembali kegiatan mengaji mereka yang selama ini vakum. RW juga akan membantu dalam proses pendataan untuk bantuan dari kelurahan,” ucapnya.
Lebih lanjut, Mega menyampaikan bahwa ada rencana untuk melibatkan mantan narapidana dalam kegiatan RT setempat. Dirinya menekan jika hal Ini adalah langkah awal yang bagus dalam proses persiapan reintegrasi sosial. Ke depan, Mega berharap ada tindak lanjut dari organisasi seperti Aman Indonesia atau WGWC untuk melanjutkan program ini.
”Rencana sosialisasi kepada kelompok-kelompok perempuan, seperti PKK dan pengajian, juga sedang dipertimbangkan sebagai bagian dari upaya reintegrasi sosial yang lebih luas,” pungkasnya.