Jakarta – Ekstresmisme mulai masuk ke anak usia dini, AMAN Indonesia bekerjasama dengan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Nurkhitmah untuk menanamkan nilai perdamaian dan kebangsaan Indonesia. Kerjasama ini dimulai pada 2018 dengan dimulai kerjasama antara AMAN Indonesia, Peacegen dan PAUD Nurhikmat. Agenda dimulai dengan kegiatan pelatihan pendidik perdamaian untuk anak usia dini.
Sebagai tindak lanjut dari kegiatan tersebut, AMAN akan menjadikan PAUD KB Nurhikmat sebagai PAUD percontohan dalam menanamkan nilai-nilai perdamaian, dan nilai-nilai kebangsaan. Selanjutnya, pada 2019, AMAN Indonesia Menyusun modul PAUD Ruang Belajar Yang Memerdekakan Anak untuk belajar Nilai Adil Gender dan Persaudaraan. Kemudian modul tersebut dipraktikan.
Modul tersebut dibuat dengann mengedepankan nilai adil gender dan persaudaraan yang menjadi budaya di sekolah. Serta meletakan, PAUD sebagai ruang merdeka. Artinya, sebuah lingkungan belajar yang memberikan jaminan kepada setiap anak yang dating merasa aman dan nyaman belajar memaksimalkan fungsi fasilitas fisik psikologis yang di bawa dari lahir.
Selanjutnya, menjadikan adil gender sebagai prinsip di PAUD. Hal tersebut diartikan sebagai sekolah dengan sadar meningkatkan kesadaran guru tentang keadilan gender. Guru belajar untuk tidak bias gender. Bias gender artinya ada keberpihakan terhadap kelompok tertentu. Contoh, anak lak-laki dibiarkan main bola dan tak boleh main boneka. Sebaliknya, Bias ini dapat menghalangi anak yang ingin mencoba bermain lintas peran sosial.
Program Manager AMAN Indonesia, Siti Hanifah menjelaskan jika sekolah perlu membuat kebijakan tertulis tentang sekolah yang responsif keadilan gender. Termasuk dalam mengembangkan lingkungan belajar yang adil gender. ”Mulai dari kurikulum, rencana pembelajaran, alat peraga, peraturan dalam belajar, metode belajar dan sebagainya,” terangnya.
Dirinya menjelaskan jika perlu ada mekanisme pelaksanaan mewujudkan sekolah responsif gender. Hal tersebut dimulai dengan identifikasi masalah gender di sekolah, perencanaan tindakan, perbaikan, dan evaluasi. ”Yang juga tidak kalah penting ada vocal point (penanggungjawab) yang memastikan mekanisme ini berjalan terus,” pungkasnya.
Pada 2022, AMAN Indonesia telah menggelar pertemuan dengan Dinas Pendidikan Kota Tasikmalaya. Dalam kesempatan tersebut, pihak Pendidikan Kota Tasikmalaya berharap bisa bekerjasama dengan AMAN Indonesia dalam pengembagan Sumber Daya Manusia (SDM). Serta dapat peningkatkan kapsitas guru dalam proses pembelajaran yang berspektif gender dan ruang belajar yang memerdekakan anak untuk belajar nilai-nilai adil gender dan persaudaraan.