Temanggung – The Asian Muslim Action Network (AMAN) Indonesia mendukung Mbah Sukoyo untuk menerima penghargaan Kalpataru Provinsi Jawa Tengah. Beliau layak mendapatkan penghargaan tersebut karena kiprahnya selama 22 tahun merawat alam dengan menanam pohon. Hal tersebut diungkap oleh Koordinator Wilayah Jawa Tengah AMAN Indonesia, Maskur Hasan.
Dukungan AMAN Indonesia ditunjukan melalui testimoni untuk Mbah Sukoyo dihadapan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Temanggung, DLH Provinsi dan Kepala Desa, Selasa (23 April 2024).
”Terhubungnya AMAN Indonesia dengan Mbah Sukoyo terjalin sejak ada program Sekolah Perempuan Perdamaian dan gelaran inovasi tradisi Nyadran Perdamaian yang digelar di Dusun Krecek dan Gletuk,” ungkap Maskur Hasan usai testimoni.
Dalam testimoni, dirinya menegaskan jika Mbah Sukoyo juga salah satu tokoh yang memberikan dukungan terhadap peningkatan kapasitas perempuan dan keterlibatan perempuan dalam setiap acara. Bahkan, Mbah Sukoyo yang pertama kali diajak diskusi tentang keterlibatan perempuan dalam Nyadran di Makam.
Selain itu, AMAN Indonesia Bersama dengan masyarakat melakukan dari menjadi Nyadran Perdamaian dengan tambahan kelas-kelas selama tiga hari. Tujuannya untuk mempromosikan praktik baik dalam tradisi yang mempunyai nilai-nilai luhur dan transfer pengetahuan kepada generasi mendatang.
Di Dusun Krecek, nyadran juga dihubungkan dengan merawat alam karena ada kegiatan menanam pohon dan jelajah alam untuk memberikan edukasi kepada masyarakat di luar dusun. Sebagai informasi, terhubungan AMAN Indonesia dengan Dusun Krecek juga melalui Sekolah Perempuan Perdamaian. Sekolah Perempuan Perdamaian dalam rangka peningkatan kapasitas perempuan.
Tercatat, saat ini Mbah Sukoyo sudah menerima dua pengharaan lainnya. Yakni, Maskhun Sofwan Award dan Amarta Award kategori penjaga alam.