Tasikmalaya – Orang muda di Indonesia semakin dikenal sebagai garda terdepan dalam memelihara keberagaman. Dari berbagai latar belakang, termasuk organisasi agama, mahasiswa, kelompok seni, hingga organisasi adat, generasi muda ini telah memainkan peran penting dalam mempromosikan harmoni di tengah keragaman. Keterampilan mereka dalam menerima dan menghargai keunikan setiap kelompok menjadi kunci dalam menciptakan budaya damai.
Dalam upaya memperkuat peran orang muda dalam membangun perdamaian, 15 orang muda mengambil bagian dalam Dialog Reflektif Terstruktur (RSD) yang digelar di Kamandara, Jl. AH Nasution, Mangkubumi, Kab. Tasikmalaya, Jumat (4 Agustus 2023). Menurut salah satu fasilitator RSD, Usama Ahmad Rizal yang bertema pernikahan beda agama. ”Hal ini penting mengingat Indonesia menghadapi perbedaan pandangan dalam hal ini. Baru-baru ini, Mahkamah Agung (MA) mengeluarkan Surat Edaran yang melarang pengadilan mengabulkan pencatatan pernikahan beda agama dan keyakinan,” ungkapnya kepada tim AMAN Indonesia, belum lama ini.
Namun, diungkap olehnya, beberapa pengadilan di berbagai daerah di Indonesia, termasuk Jakarta Pusat, telah memutuskan untuk mengizinkan pernikahan beda agama dengan berbagai dasar hukum. Tema RSD ini memunculkan diskusi yang kaya dengan berbagai sudut pandang, termasuk perspektif agama, kemanusiaan, dan pandangan negara. Ragam perspektif ini mencerminkan keragaman pemahaman di antara peserta.
”Sejumlah peserta membagikan pengalamannya dengan menggunakan teknik RSD. Di mana dalam dialog ini memberikan kesempatan bagi setiap peserta untuk berbicara dan mendengarkan dengan waktu yang sama. Sehingga apa yang disampaikan oleh rekan rekannya itu bisa diungkap secara detail,” terangnya.
Terakhir, menurutnya, melalui dialog seperti ini, generasi muda di Tasikmalaya dan Indonesia secara keseluruhan berperan aktif dalam mempromosikan pemahaman yang lebih dalam tentang keberagaman dan perdamaian. ”Dengan keterbukaan untuk mendengarkan dan berbicara, mereka menjadi pionir dalam membentuk masa depan yang lebih inklusif dan harmonis,” pungkasnya.
Saat ini, AMAN Indonesia didukung oleh Joint Initiative for Strategic Religious Action (JISRA) sedang mengembangkan RSD ke beberapa kalangan termasuk perempuan dan pemuda, dalam membangun perdamaian dalam komunitas mereka. Program JISRA dirancang untuk memanfaatkan kekuatan positif agama dan pelaku keagamaan dalam mempromosikan perdamaian dan keadilan.