Bersama Sekolah Perempuan, AMAN Indonesia Akan Kembangkan Desa Wisata

AMAN Indonesia melalui koordinator wilayah Yogyakarta dan Jawa Tengah melakukan sejumlah survey ke desa wisata lain. Survei yang dilakukan tentunya menyesuaikan antara desa wisata dan karakter AMAN Indonesia dalam mengembangkan desa wisata yang partisipatif, melibatkan semua kelompok termasuk perempuan dan anak. Survey ini dilakukan sebagai tindak lanjut dari pertemuan Sekolah Perempuan yang akan terlibat dalam pengelolaan desa wisata.

AMAN Indonesia bersama dengan Sekolah Perempuan akan mengembangkan desa wisata berdasarkan keberadaan Sekolah Perempuan di tujuh provinsi di Indonesia. Tercatat, saat ini AMAN Indonesia sudah memiliki 40 Sekolah Perempuan yang tersebar di tujuh provinsi di Indonesia.

Pada tanggal 15 Maret 2023, dilakukan kunjungan ke tiga desa wisata sebagai referensi untuk membantu ibu-ibu Sekolah Perempuan Srikandi Handayani terlibat dalam pengelolaan desa wisata di desa Pengkok Gunung Kidul. Pertama, dilakukan kunjungan ke Desa Wisata Karang Tanjung di Kabupaten Sleman.

Desa Wisata Karang Tanjung telah menjadi tempat pertunjukan Ngayogjazz selama dua kali dan sering menerima kunjungan dari berbagai sekolah untuk program live in. Secara penataan bangunan baik rumah maupun fasilitas umum, bangunan tersebut sudah semi modern dengan rumah-rumah yang sudah tembok, serta jalan dan pagar yang sudah dicat secara seragam.

Sulis, salah satu pengelola desa wisata Karang Tanjung menjelaskan bahwa pengelolaan desa wisata tersebut dimulai sejak 2019 setelah belajar dari Brayut dan desa-desa sekitarnya. Yang menarik dari desa wisata Karang Tanjung adalah keramahan warga dan kegiatan yang disesuaikan dengan permintaan tamu, seperti kegiatan ke sawah, tari-tarian, kesenian, dan belajar dengan petani. ” paket untuk live in di desa wisata Karang Tanjung adalah Rp. 90.000 per orang dengan fasilitas penginapan dan makan tiga kali,” katanya.

Selanjutnya, dilakukan kunjungan ke Desa Brayut yang merupakan dusun yang terkenal dengan desa wisatanya. Menurut Sulis, Brayut merupakan desa wisata yang bagus baik dalam pengelolaan maupun karakter desanya. Dalam pengelolaan home stay, panitia atau kelompok desa wisata memberikan penjelasan bahwa komunikasi dengan warga sejak awal sangat penting.

”Hal ini karena tidak bisa memaksa siapa yang harus dijadikan sebagai tuan rumah untuk live in di desa wisata tersebut,” katanya.

Demikianlah hasil kunjungan survey ke tiga desa wisata sebagai referensi untuk membantu pengelolaan desa wisata di desa Pengkok Gunung Kidul. Semoga informasi ini dapat bermanfaat bagi masyarakat dalam mengembangkan desa wisata yang partisipatif dan melibatkan semua kelompok, termasuk perempuan dan anak.

Leave a Reply

Your email address will not be published.