Bicara Kerukunan dan Toleransi di Tengah Kebun Ilalang

Sinyal online tiba-tiba hilang! Padahal kamu sedang giliran bicara. Begitulah situasi yang kerap terjadi pada saat sebuah meeting online. Terlebih jika kamu di suatu lokasi yang jauh dari pusat kota. Kamu pasti pernah mengalaminya bukan?

Ini juga dialami oleh Koordinator Regional AMAN Indonesia wilayah Jawa Tengah dan DIY, Maskur Hasan, beberapa waktu lalu, (17/1/2022) pada saat acara online program Live in Toleransi bersama SMA Kolese Debrito Yogyakarta, tetiba sinyalnya hilang.

Padahal saat itu dia tengah berbicara mengenai praktik baik mengenai Paseduluran dan Kerukunan di Dusun Krecek, Getas, Kaloran Temanggung Jawa Tengah.

“Maklum, dusun Krecek sinyalnya sering nyangkut. Sehingga saya harus mencari lokasi yang ramah sinyal di kebun, di bawah pepohonan dengan jarak kurang lebih 1 km dari dusun,” cerita Maskur.

Akhirnya, dia pun berbagi pengalaman Paseduluran dan Kerukunan masyarakat Dusun Krecek di tengah kebun di bawah rindang pepohan.

.

 

 

 

Nilai Kerukunan, Laku Keseharian

Masyarakat Desa Getas dikenal sangat beragam dari segi kepercayaan. Ada Budha, Muslim, Kristen, Katolik, dan Kepercayaan.

“Meskipun masyarakatnya berbeda agama, tapi mereka mempraktekkan nilai-nilai kerukunan dalam laku kesehariannya,” tandasnya.

Nilai kerukunan masyarakat seperti tampak dari kegiatan yang dilaksanakan oleh dua dusun, Dusun Krecek dan Dusun Gletuk yang ada di wilayah Desa Getas ini. Masyarakat dari dua dusun ini rutin melakukan kegiatan Nyadran bersama di satu makam. Dusun Krecek mayoritas 100 persen masyarakatnya adalah penganut Budha. Sementara, juga ada dusun Gletuk yang dihuni oleh mayoritas Muslim.

“Mereka berdoa bersama, makan bersama, ngobrol dan sharing bersama hingga akhirnya Nyadran tersebut dibingkai dalam frame Nyadran Perdamaian sebagai narasi ke publik untuk mengkampanyekan nilai-nilai kerukunan,” ujar Maskur.

Ada banyak nilai yang dapat diambil dari tradisi Nyadran. Mulai dari persiapan hingga prosesi nyadran itu sendiri. Di situ tampak Guyup-rukun dan gotong royong diantara masyarakat yang mempunyai latar belakang yang berbeda termasuk mereka yang berbeda agama.

Jangan lupa tanggal 9 – 12 febuari 2022 akan diselenggarakan Nyadran Perdamaian di Dusun Krecek dan Gletuk Desa Getas, Kaloran Temanggung,” tutupnya. [md]

 

Leave a Reply

Your email address will not be published.